Zulfikar Alimuddin, pria kelahiran Lampung 42 silam ini adalah sosok di balik berdirinya Semangat Membangun Indonesia Hebat. Zulfikar Alimuddin yang biasa di sapa Bang Zul, mungkin berbeda dari orang-orang disekelilingnya saat itu. Zulfikar kecil menjadi sosok yang “aneh” di antara teman sebayanya. Sejak kecil zul memiliki ambisi untuk melakukan hal-hal yang besar. Zulfikar yang pada 6 Januari lalu genap berusia 42 tahun, saat kecil sudah membuat lomba cerdas cermat, ikut bantu biaya kan kaos seragam tim bola dll. Saat duduk di kelas 4 SD, dia merasakan kegelisahan dan keterpanggilan melihat fenomena yang terjadi disekitarnya, lingkungan dan teman-teman bermainnya. Seiring berjalannya waktu, pencerahan pemahaman tentang situasi masyarakat juga beriringan dengan perkembangan situasi diri beliau sendiri.
Semangat Membangun Indonesia Hebat adalah bagian dari ketermenungan dan keterpanggilan Bang Zul untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan Negara. Lahirnya SMIH tidak lepas dari latar belakang yang muncul. Berangkat dari kegelisahan yang mendalam tentang kehidupan keseharian masyarakat yang membutuhkan. Dan juga banyaknya Sumber Daya disekuitar kita yang masih belum digunakan secara maksimal, termasuk keterpanggilan Bang Zul untuk bisa menggali kontribusi pada pembangunan masyarakat dan bangsa serta Negara. Upaya pembangunan bangsa dan Negara tanpa harus mengikuti jalur formal dan keyakinan Bang Zul bahwa banyak orang-orang yang berfikir serupa, dan ingin menjadikan bangsa ini bangsa yang mulia. Dan juga salah satu yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah pembinaan pola pikir, sikap hidup dan pengetahuan atau wawasan yang bernilai lebih berkesinambungan, bukan sekedar bantuan sosial, kemanusian yang lebh bersifat ad-hoc.
Saat Zulfikar Alimuddin berusia 32 tahun, keinginannya untuk memberikan kontribusi semakin tinggi. Semakin seringnya bang Zul pergi ke desa-desa untuk mencari barang daganagan untuk usahanya. Semakin memuncak kegetiran Bang Zul melihat fenomena masyarakat di desa. Desa yang secara fitrah telah dianugrahkan oleh sang pencipta segala macam keindahan dan Sumber Daya Alam yang maha dahsyatnya, di desa pula kemirisan dan kemiskinan menjadi wajah yang selalu dijumpai. Disamping itu juga kenyataan banyaknya pemuda mengganggur di kota-kota. Sementara potensi lahan di desa terbuka luas. Maka salah satu keinginan beliau adalah untuk menyebarluaskan para pemuda untuk membangun dirinya di desa-desa di seluruh Indonesia. Akan tetapi Bang Zul bukanlah pejabaat yang bisa membuat kebijakan untuk mengatasi kondisi ini. “Namun saya menyadari bahwa saya bukanlah siapa-siapa. Sehingga saya terus memikirkan bagaimana caranya agar program pengiriman pemuda ini bisa terlaksa Ujar Bang Zul. Hal ini adalah bagian penguat berdirinya Semangat Membangun Indonesia Hebat.
Maka, pada bulan maret 2012. Sekelompok pemuda yang datang dari beberapa daerah diantaranya Solo, Lampung dan Jakarta berkumpul di Cimanggis untuk membahas berdirinya Semangat Membangun Indonesia Hebat. Berjalannya waktu, tim menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Semangat Membangun Indonesia Hebat. Hingga pada akhirnya, 28 Oktober 2012. Momentum Sumpah Pemuda menjadi bagian sejarah berdirinya Semangat Membangun Indonesia Hebat. Pada hari itu, bertempat di Kampus Al Azhar Indonesia. Semangat Membangun Indonesia di deklarasikan. Disaksikan sekitar 200 orang peserta. Para pemuda berikrar untuk memberikan kontribusi terhadap Bangsa dan Negara tercinta, Indonesia. Dengan penuh keterharuan, kami para pemuda memekikkan semangat :
Kami Berpencar.
Kami MembangunKami Bekerja.
Kami BerkaryaJadi Bangsa Hebat.
Bangsa MuliaDan inilah kisah perjalanan para pemuda. Berpencar ke daerah-daerah dan mencoba menjadi penggerak bagi terciptanya nilai diri sendiri dan mengupayakan kesejehtaraan masyarakat di desa.
Oleh : Ayub As' Ari
Office_4 Feb 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar