Kita sepertinya diberi
kesempatan emas mengikuti Diskusi ini. Benar-benar kita akan dibuka wawasan kita
mengenai motivasi, cara memulai usaha, suka, duka, dinamika, teknologi, hak
cipta, invensi dan inovasi,marketing, keuangan, serta entrepreneurship, semua berawal dari penelitian dan sains.
Sehingga, kita menjadi semakin yakin, bahwa kita pasti sukses menjadi seorang
pebisnis dengan memanfaatkan sains yang kita miliki. Namun, apakah kita sudah
mempersiapkan sikap mental sebagai pebisnis ? Atau, apakah kita sudah siap
dengan rencana bisnis? Mempunyai bisnis sendiri itu memerlukan niat yang
ikhlas, mental yang kuat, dan rencana yang matang. Karena, merintis bisnis
sendiri itu susah, pusing, stress, dan melelahkan, seperti kita masuk lorong
yang gelap dan tidak pernah berakhir. Sehingga, kita memerlukan perencanaan
hidup yang benar-benar sudah diperhitungkan risikonya. Minimal, kita sudah
memiliki rencana bisnis yang akan kita jalankan.
Salah satu kunci sukses pebisnis dalam menjalankan
dan mencapai tujuan bisnisnya adalah adanya perencanaan yang baik dan selalu
diperbaiki mengikuti perkembangan situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang
berkembang. Apalagi bisnis yang sangat erat kaitannya dengan teknologi. Karena
perkembangan teknologi begitu cepat dan semakin murah harganya.
Anda pernah melihat kotoran sapi? Saya yakin semua akan
menjawab “ya” ketika saya menanyakannya. Benda kotor yang keluar dari dubur
sapi itu bukanlah hal yang asing bagi kita semua. Orang Jawa kerap menyebutnya
“tlethong”. Apa yang terlintas dalam benak Anda saat melihatnya? Jijik, tutup
hidung, mau muntah? Nah, bisa Anda bayangkan bila Anda diminta untuk
mengolahnya, apa yang akan Anda lakukan?
Mungkin Anda akan berkomentar seperti ini, “Wah, boro-boro mengolah, baru berdekatan
jarak satu meter saja sudah pingin muntah.” atau
bisa jadi Anda akan menggelengkan kepala dengan cepat
dan berlari menjauh sambil menutup hidung rapat-rapat. Kabuur!!!
Wajar saja bila Anda memilih bersikap demikian. Apalah
artinya kotoran? Namanya saja kotoran, pasti kotor dan menjijikkan, membuat
bahu Anda bergidik, pertanda enggan menyentuhnya. Terlebih bila Anda berdekatan
langsung dengan sapinya, bisa-bisa Anda langsung ngibrit takut disepak, ditlethongi dan lain sebagainya.
Memang, banyak yang menganggap bahwa apa yang telah
dikeluarkan sebagai sisa metabolisme tidaklah layak lagi untuk dipergunakan.
Yang sudah sisa biarlah terbuang sia-sia, begitulah kiranya pandangan kita pada
hal-hal yang sifatnya sisa akhir. Bahkan, mungkin Anda tak pernah
membayangkan bahwa apa yang dianggap sisa dan sampah oleh kebanyakan orang
ternyata masih bisa diambil manfaatnya. Nah,
jangan salah ya! Coba Anda pikirkan sejenak apa yang bisa Anda perbuat dengan
seonggok kotoran yang mungkin pernah Anda injak dengan tidak sengaja saat
berjalan itu! Ouch… jangan bayangkan bahwa kotoran tersebut akan Anda olah
menjadi kue sus! Oh, saya tidak tega mendengarnya. Bayangan Anda mungkin terlalu
jauh bila Anda ingin mengubah kotoran menjadi makanan. Baiklah, saya akan
mengajak Anda bermain-main sebentar dengan mainan baru kita yang sudah dianggap
sisa dan tak lagi berguna itu!
Sekilas
kotoran terlihat memang tak berguna. Pantas saja bila tak banyak yang
menghiraukannya. Sering pula kotoran ini menimbulkan permasalahan yang lebih
banyak daripada manfaatnya. Apalagi bila peternakan yang tidak dikelola dengan
baik berada di daerah pemukiman penduduk tentu pencemaran lingkungan akibat
limbah peternakan sulit dihindari. Pencemaran yang ditimbulkan bisa berupa bau
tak sedap yang mengundang hadirnya lalat yang akan menyebarkan kotoran
tersebut. Selain pencemaran udara, kotoran juga bisa menimbulkan pencemaran air
bila kotoran tidak dikelola dengan baik. Tentu semua pencemaran tersebut bisa
menyebabkan timbulnya penyakit tak dikehendaki. Bisa Anda bayangkan betapa akan
menjijikkannya limbah peternakan yang tidak dikelola dengan baik.
Namun orang yang kreatif dia melihat suatu masalah
adalah peluang dan peluang akan menjadi uang. Mental apa yang dimiliki oleh
orang-orang kreatif yaitu mental berpikir positif dia tidak akan gadaikan
hidupnya hanya untuk gajian dan hidupnya digantungkan keorang lain. Dia ingin
mempunyai waktu yang bebas dan luang untuk dirinya, keluarganya dan orang-orang
yang dicintainya. Biasanya orang kreatif banyak mengabdikan hidupnya untuk
orang lain,ingatlah Allah sudah menjamin rezeki seseorang dan dari 10 pintu rezeki
yang diberikan oleh Allah 9 pintu untuk para entrepreneur dan 1 pintu untuk
pegawai. Pertanyaannya ANDA MAU DI PINTU YANG MANA?.Dengan menjadi
entrepreneursip hidup kita lebih dikelola dengan baik dan pendapatan yang
mengatur adalah kita sendiri…JADI SELAMAT ANDA AKAN MENJADI ORANG YANG KREATIF
DAN BEBAS.
Inspirasi Tokoh : Syammahmuz Chazali Hasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar