Jumat, 05 Juli 2013

MENGUBAH KOTORAN MENJADI BERLIAN LEBIH BAIK CARI REZEKI DARI KOTORAN DARIPADA KORUPSI

Kita sepertinya diberi kesempatan emas mengikuti Diskusi ini.  Benar-benar kita akan dibuka wawasan kita mengenai motivasi, cara memulai usaha, suka, duka, dinamika, teknologi, hak cipta, invensi dan inovasi,marketing, keuangan, serta entrepreneurship, semua berawal dari penelitian dan sains. Sehingga, kita menjadi semakin yakin, bahwa kita pasti sukses menjadi seorang pebisnis dengan memanfaatkan sains yang kita miliki. Namun, apakah kita sudah mempersiapkan sikap mental sebagai pebisnis ? Atau, apakah kita sudah siap dengan rencana bisnis? Mempunyai bisnis sendiri itu memerlukan niat yang ikhlas, mental yang kuat, dan rencana yang matang. Karena, merintis bisnis sendiri itu susah, pusing, stress, dan melelahkan, seperti kita masuk lorong yang gelap dan tidak pernah berakhir. Sehingga, kita memerlukan perencanaan hidup yang benar-benar sudah diperhitungkan risikonya. Minimal, kita sudah memiliki rencana bisnis yang akan kita jalankan.


Salah satu kunci sukses pebisnis dalam menjalankan dan mencapai tujuan bisnisnya adalah adanya perencanaan yang baik dan selalu diperbaiki mengikuti perkembangan situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang berkembang. Apalagi bisnis yang sangat erat kaitannya dengan teknologi. Karena perkembangan teknologi begitu cepat dan semakin murah harganya.
Anda pernah melihat kotoran sapi? Saya yakin semua akan menjawab “ya” ketika saya menanyakannya. Benda kotor yang keluar dari dubur sapi itu bukanlah hal yang asing bagi kita semua. Orang Jawa kerap menyebutnya “tlethong”. Apa yang terlintas dalam benak Anda saat melihatnya? Jijik, tutup hidung, mau muntah? Nah, bisa Anda bayangkan bila Anda diminta untuk mengolahnya, apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda akan berkomentar seperti ini, “Wah, boro-boro mengolah, baru berdekatan jarak satu meter saja sudah pingin muntah. atau bisa jadi  Anda akan menggelengkan kepala dengan cepat dan berlari menjauh sambil menutup hidung rapat-rapat. Kabuur!!!
Wajar saja bila Anda memilih bersikap demikian. Apalah artinya kotoran? Namanya saja kotoran, pasti kotor dan menjijikkan, membuat bahu Anda bergidik, pertanda enggan menyentuhnya. Terlebih bila Anda berdekatan langsung dengan sapinya, bisa-bisa Anda langsung ngibrit takut disepak, ditlethongi dan lain sebagainya.

Memang, banyak yang menganggap bahwa apa yang telah dikeluarkan sebagai sisa metabolisme tidaklah layak lagi untuk dipergunakan. Yang sudah sisa biarlah terbuang sia-sia, begitulah kiranya pandangan kita pada hal-hal yang sifatnya sisa akhir. Bahkan, mungkin Anda tak pernah membayangkan bahwa apa yang dianggap sisa dan sampah oleh kebanyakan orang ternyata masih bisa diambil manfaatnya. Nah, jangan salah ya! Coba Anda pikirkan sejenak apa yang bisa Anda perbuat dengan seonggok kotoran yang mungkin pernah Anda injak dengan tidak sengaja saat berjalan itu! Ouch… jangan bayangkan bahwa kotoran tersebut akan Anda olah menjadi kue sus! Oh, saya tidak tega mendengarnya. Bayangan Anda mungkin terlalu jauh bila Anda ingin mengubah kotoran menjadi makanan. Baiklah, saya akan mengajak Anda bermain-main sebentar dengan mainan baru kita yang sudah dianggap sisa dan tak lagi berguna itu!
Sekilas kotoran terlihat memang tak berguna. Pantas saja bila tak banyak yang menghiraukannya. Sering pula kotoran ini menimbulkan permasalahan yang lebih banyak daripada manfaatnya. Apalagi bila peternakan yang tidak dikelola dengan baik berada di daerah pemukiman penduduk tentu pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sulit dihindari. Pencemaran yang ditimbulkan bisa berupa bau tak sedap yang mengundang hadirnya lalat yang akan menyebarkan kotoran tersebut. Selain pencemaran udara, kotoran juga bisa menimbulkan pencemaran air bila kotoran tidak dikelola dengan baik. Tentu semua pencemaran tersebut bisa menyebabkan timbulnya penyakit tak dikehendaki. Bisa Anda bayangkan betapa akan menjijikkannya limbah peternakan yang tidak dikelola dengan baik.

Namun orang yang kreatif dia melihat suatu masalah adalah peluang dan peluang akan menjadi uang. Mental apa yang dimiliki oleh orang-orang kreatif yaitu mental berpikir positif dia tidak akan gadaikan hidupnya hanya untuk gajian dan hidupnya digantungkan keorang lain. Dia ingin mempunyai waktu yang bebas dan luang untuk dirinya, keluarganya dan orang-orang yang dicintainya. Biasanya orang kreatif banyak mengabdikan hidupnya untuk orang lain,ingatlah Allah sudah menjamin rezeki seseorang dan dari 10 pintu rezeki yang diberikan oleh Allah 9 pintu untuk para entrepreneur dan 1 pintu untuk pegawai. Pertanyaannya ANDA MAU DI PINTU YANG MANA?.Dengan menjadi entrepreneursip hidup kita lebih dikelola dengan baik dan pendapatan yang mengatur adalah kita sendiri…JADI SELAMAT ANDA AKAN MENJADI ORANG YANG KREATIF DAN BEBAS.

Inspirasi Tokoh : Syammahmuz Chazali Hasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar